BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pemain naturalisasi, Irfan Bachdim, yang termasuk dalam program character building di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus Batujajar, menjadi incaran para wartawan. Bukan karena dia adalah pemain naturalisasi, melainkan karena dirinya sempat menghilang di tengah program.
Bachdim diketahui hanya mengikuti tiga dari empat belas hari masa program pembangunan karakter, termasuk penutupan yang berlangsung Kamis (19/5/2011). Menurut pihak pengajar, Bachdim mengajukan izin karena harus membela timnya, Persema Malang yang berlaga dalam Liga Primer Indonesia. Nyatanya, dia tidak bisa bermain karena hukuman kartu merah.
Pada hari terakhir, Bachdim ikut serta dalam upacara penutupan program. Dia kebagian tugas memegang bendera merah putih dalam bagian terakhir upacara bersama rekan setimnya, Kim Jeffrey Kurniawan.
Menurut Komandan Latihan Program Indonesia Emas (Prima), Letnan Kolonel Richard Tampubolon, Irfan memang mengajukan izin untuk tidak mengikuti kegiatan di Pusdikpassus. Ditimpali oleh Komandan Satuan Pelaksana Prima, Tono Suratman, Irfan tetap menunjukkan kemauan untuk merampungkan program.
Ketua Badan Tim Nasional, Imam Arif, menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan Bachdim bisa menggambarkan kedisplinan dia. Namun, pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi kepada tim pelatih, tidak sekonyong-konyong mengambil keputusan sepihak.
Saat berita diturunkan, peserta diklat pembangunan karakter angkatan X tengah mengikuti acara wisuda. Mereka menonton potongan video berisi masa awal mereka tiba di Batujajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.