JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Pandjaitan berpendapat, kecil peluang kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro memenangkan gugatan kepada FIFA di Badan Arbitrase Olahraga (CAS). Itu disebabkan, menurut dia, proses peradilan di CAS membutuhkan waktu lama.
"Keputusan yang diambil secara darurat tidak bisa di-challenge lewat cara-cara yang tidak darurat. Bencana, misalnya, akan ada keputusan yang diambil secara darurat dan berbeda dengan keputusan biasanya," ujar Hinca.
Hinca mengatakan, gugatan kepada CAS dilayangkan bukan atas nama pribadi, melainkan anggota PSSI. "Berikutnya adalah masalah penting atau tidak penting. Yang pertama adalah legal standing dari penggugat. Tidak semua bisa maju ke CAS. Dasarnya, apakah kau berasal dari rumahku atau tidak? Kalau tidak berasal dari rumah sepak bola, buat apa diurus?" tukas Hinca.
"Lebih baik kalau yang mengajukan adalah klub anggota PSSI. Karena itu, FIFA dulu menanggapi Perseba Bangkalan yang mengajukan aduan. Jadi, harus dipahami dulu sistemnya," sambungnya.
Lebih lanjut Hinca mengaku ragu CAS bisa mengeluarkan keputusan cepat mengingat proses yang dilalui cukup panjang. "Prosesnya bergantian. Satu pihak mengajukan keterangannya, lalu giliran pihak lain. Lalu kembali ke satu pihak lagi, begitu seterusnya. Tidak ada desak-mendesak karena arbitrase tidak mengenal sela, seperti di pengadilan biasa," kata Hinca.
"Pertama mendaftar dulu, lalu dicatat. Setelah itu, diputuskan kapan akan dibahas. Belum lagi masalah siapa yang akan memimpin persidangan ini. Arbiter tidak selalu ada di kantor CAS. Bisa di rumahnya masing-masing. Setelah itu ditentukan siapa yang memimpin, baru dibuat surat keputusannya," lanjut Hinca.
Permasalahan pun tidak selalu diberitahukan dan dibahas di kantor CAS. Bisa dikirim (ke rumah petugas yang menangani masalah ini), kecuali kalau mendengarkan keterangan dari pelapor. Ini membutuhkan waktu panjang.
"Contohnya permasalahan PSSI dengan Michel Bachini, konsultan bidding yang belum dibayar. Itu permasalahannya sejak bidding Piala Dunia lalu (tahun 2009) sampai sekarang belum selesai. Mungkin sampai Piala Dunia berikutnya pun belum selesai," papar Hinca yang juga merupakan calon anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015.
Sebagaimana diberitakan, Arifin dan Toisutta telah menunjuk Patrick Mbaya untuk melayangkan gugatan mengenai pelarangan terhadap mereka untuk maju sebagai ketua umum PSSI oleh FIFA. Mbaya dijadwalkan akan mengumumkan kepada wartawan mengenai hasil keputusan CAS, Kamis (19/5/2011).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.