JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah FIFA yang melalui Komite Darurat mencekal empat nama dinilai sebagai sebuah kesalahan. Usaha FIFA untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia pun dinilai kini malah menciptakan masalah baru.
Demikian disampaikan Nurdin Halid, Ketua Umum demisioner PSSI, Sabtu (14/5/2011) di Jakarta. "FIFA hendak menyelesaikan masalah persepakbolaan Indonesia dengan menciptakan masalah baru," ujar Nurdin, yang juga Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), seusai mengikuti pembukaan Rapat Kerja Pemantapan Masterplan Percepatan Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Rapat ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.
Menurut Nurdin, FIFA bertindak betul ketika mengambil alih kepengurusannya dengan membentuk Komite Normalisasi. "Langkah itu betul karena diatur dalam statuta FIFA," ucapnya.
Namun, langkah Komite Darurat yang dibentuk FIFA untuk mencekal empat orang (George Toisutta, Arifi Panigoro, Nirwan Bakrie, dan Nurdin Halid) dinilai sebagai langkah yang keliru. Alasannya, keputusan Komite Banding yang dipimpin oleh Tjipta Lesmana dahulu yang mencekal keempat nama sudah dibatalkan oleh Komite Eksekutif PSSI dan sudah dibahas oleh rapat Exco FIFA. "Berarti keputusan Komite Banding Pak Tjipta tidak boleh menjadi acuan," ujar Nurdin.
Kesalahan FIFA lainnya adalah langkah organisasi sepak bola dunia itu untuk membentuk Komite Banding Pemilihan. "Ini kekeliruan kedua. Tidak perlu membentuk Komite Banding. Kalau ada pihak yang tidak setuju, langsung banding ke FIFA," jelas Nurdin.
Dalam electoral code, menurut Nurdin, keputusan Komite Banding bersifat final. Maka dari itu, Komite Normalisasi seharusnya tidak bisa membatalkan Komite Banding, tetapi komite itu merasa bisa membatalkan karena mewakili FIFA. "Jadi, kenapa dibentuk Komite Banding?" jelasnya.
Ia menilai, jika melakukan perlawanan dengan protes ke FIFA, kubu George Toisutta berarti menjalankan langkah yang betul. "Saya dan Pak Nirwan sudah ikhlas. Begitu FIFA mengambil alih, saya konsisten dengan pernyataan saya sebelumnya bahwa saya menerima apa pun keputusan FIFA," ujar Nurdin.
Ia mengaku sedih karena melihat kemelut di tubuh PSSI masih belum selesai, bahkan makin meruncing. "Saya berdoa semoga kongres tanggal 21 nanti bisa lancar," tutur Nurdin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.