MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, Peni Suparto, mengusulkan agar para pengusaha di Malang Raya segera membentuk konsorsium untuk menyelamatkan Arema dari krisis finansial yang berkepanjangan.
"Dengan cara mengumpulkan para pengusaha di Malang Raya dan membentuk konsorsium, saya yakin Arema akan terselamatkan. Bahkan, saya sendiri siap bergabung dengan konsorsium itu," tegas Peni di Malang, Senin (9/5/2011).
Hanya saja, tegasnya, syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh konsorsium itu nanti adalah mengembalikan nama Arema Indonesia menjadi Arema sebagai ciri khas lokal Malang. Selain itu, katanya, seluruh pengusaha anggota konsorsium juga harus sepakat dan memiliki persepsi yang sama untuk menyelamatkan dan membesarkan Arema di kancah persepakbolaan nasional dan internasional.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, sekarang sudah saatnya para pengusaha di wilayah Malang Raya ini menunjukkan kepedulian dan komitmennya untuk menyelamatkan Arema dari keterpurukan finansial.
Sementara Bupati Malang, Rendra Kresna, mengaku bahwa dirinya siap memfasilitasi untuk membentuk konsorsium yang melibatkan pengusaha di Malang Raya. Namun, lanjut Rendra yang juga Presiden Kehormatan Arema Indonesia, cara pandang dan pola pikir para pengusaha yang tergabung dalam konsorsium itu harus sama. Sebab, olahraga, termasuk sepak bola, belum bisa menjadi ajang bisnis yang bagus.
"Kami yakin kalau Arema dikelola dengan manajemen yang benar-benar profesional pasti banyak sponsor yang berdatangan, apalagi suporter Arema (Aremania) ini cukup militan," tegas Rendra.
Setelah diumumkan oleh Ketua Yayasan Arema M Nur jika Arema akan dilelang seharga Rp 20 miliar, sudah ada beberapa pengusaha yang dikabarkan sudah mendekati manajemen, di antaranya adalah Bakrie Grup, MNC Grup, PT Anugerah Citra Abadi (ACA), serta Arifin Panigoro.
Saat ini Arema sedang dilanda krisis finansial karena masih menanggung utang sekitar Rp 5,6 miliar dan biaya operasional untuk menuntaskan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang diperkirakan mencapai Rp 10 miliar. (ANT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.