JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengaku tidak gentar mengganti anggota-anggota yang lebih membawa kepentingan kelompok daripada mematuhi keputusan FIFA.
Anggota Komite Normalisasi yang merangkap sebagai Komite Pemilihan terpecah pendapatnya antara yang ingin memverifikasi dan tidak memverifikasi berkas pencalonan Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta. Lima anggota berpendapat ketiga calon yang sudah tak disetujui FIFA itu bisa diverifikasi. Mereka dinilai tidak melanggar satu pasal pun dalam statuta dan kode pemilihan.
Sementara tiga anggota lainnya berpegang pada surat FIFA tanggal 4 April dan 21 April yang menyatakan bahwa Nirwan, Nurdin Halid, Toisutta, dan Arifin tidak layak dicalonkan berdasarkan keputusan Komite Banding. Agum pun tetap pada keputusannya untuk tidak memverifikasi ketiga calon tersebut sesuai keputusan FIFA.
"Proses verifikasi mereka tidak akan diteruskan. Kelompok 78 tidak bisa memaksakan kehendaknya. Kalau mereka ingin mengganti saya, mereka harus mengusulkannya kepada FIFA. Silakan saja," tegas Agum.
"Kalau kelima orang itu tidak lagi tunduk pada instruksi FIFA, mereka harus keluar. Kami akan ganti mereka dengan figur lain yang jauh dari kepentingan kelompok. Masih ada figur yang berjiwa Merah Putih. Saya sudah punya gambaran nama dan akan diusulkan ke FIFA," sambungnya.
Akibat tidak satu suara ini, dua kali rapat pleno Komite Pemilihan, pada 27 April dan 28 April, berakhir deadlock. Belum ada keputusan pasti dari sidang untuk menghasilkan keputusan Komite Pemilihan yang akan mengumumkan hasil verifikasi hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.