JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan Kelompok 78 pemilik suara PSSI, Wisnu Wardhana, menduga Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, membawa kepentingan terselubung saat bertemu Presiden FIFA, Sepp Blatter, pada 19 April lalu.
"Dia pergi ke Zurich tanpa mau didampingi seorang pun. Ketika Dubes Swiss (Joko Susilo) mau mendampingi, Agum menolak," jelas Wisnu kepada wartawan di Hotel Sultan, Kamis (28/4/2011).
Seperti diketahui, Agum bertemu Blatter untuk menanyakan ketiga calon, yakni Nirwan Bakrie, Goerge Toisutta, dan Arifin Panigoro, yang sebelumnya bisa digugurkan Komite Banding apakah bisa maju dalam kongres pemilihan ketua umum PSSI 2011-2015. Selain itu, Agum juga melaporkan hasil kongres 14 April yang membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding.
"Agum bertemu seseorang sebelum pertemuan itu. Selain itu, dia melaporkan kongres 14 April hanya sebagai meeting, bukan kongres. Kami sampai saat ini belum tahu hasil laporan Agum kepada FIFA," tukas Wisnu.
Pertemuan Agum dengan Blatter kemudian memutuskan FIFA tetap tegas terhadap keputusannya menolak tiga calon maju dalam kongres pemilihan. Selain itu, FIFA juga tidak mengakui Komite Pemilihan hasil kongres 14 April karena Komite Normalisasi sekaligus Komite Pemilihan. FIFA hanya mengakui pembentukan Komite Banding. Agum pun bersikukuh tetap mematuhi keputusan FIFA meskipun mendapatkan desakan dari Kelompok 78.
"Kalau Agum tidak mau berubah, lebih baik dia mundur. Kami menilai dia tidak kapabel lagi," tegas Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.