JAKARTA, KOMPAS.com - Proses verifikasi bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI bisa berujung pada voting terkait posisi tiga nama yang dicekal FIFA. Itu disebabkan di dalam Komite Normalisasi muncul beda pendapat apakah ketiga nama itu akan diverifikasi atau tidak.
Ketiga nama yang dinyatakan tidak layak dicalonkan oleh FIFA dalam surat 4 April dan ditegaskan pada surat 21 April itu adalah Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
"Kalau menurut saya, mereka bertiga tetap diverifikasi. Kita ini, kan, mau memperbaiki persepakbolaan nasional, ya, sebaiknya kita memberi kesempatan kepada semua pihak. Kita kembalikan saja ke statuta," ujar anggota Komite Normalisasi (KN), Dityo Pramono, Selasa (26/4/2011).
Dityo yang juga pengurus di klub PSPS Pekanbaru menegaskan, pleno verifikasi bakal calon antara 27, 28, dan 29 April akan berlangsung alot. Saat ini di dalam KN ada yang menginginkan ketiga nama itu diverifikasi dan ada yang berpendapat tidak perlu diverifikasi. "Bisa-bisa pleno harus voting," ujar Dityo. Ia mengaku belum tahu berapa anggota KN yang menginginkan ketiga nama itu diverifikasi.
Anggota KN, Joko Driyono, menjelaskan, pada rapat pleno Senin (25/4) dibahas posisi ketiga nama yang dicekal FIFA itu. Ketua KN Agum Gumelar dalam rapat pleno itu menjelaskan, orang-orang yang secara harfiah disebut dalam surat FIFA tidak bisa diverifikasi. "Langsung dilakukan penyaringan awal, tidak diverifikasi," ujar Joko.
Joko menjelaskan, dirinya juga tidak akan diverifikasi meskipun dicalonkan oleh klub Liga Super, Persela Lamongan, sebagai wakil ketua umum PSSI. Itu karena Joko adalah anggota KN yang dilarang FIFA menduduki jabatan apa pun di dalam kepengurusan PSSI mendatang.
Perkembangan proses verifikasi hingga Selasa, kata Joko, masih dalam tahap pemeriksaan berkas dan tidak ada pleno. KN baru akan pleno antara 27-29 April, tetapi fleksibel apakah dalam tiga hari, atau cukup pada hari terakhir saja.
Ubah skenario
Perbedaan pendapat mengenai posisi Nirwan D Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro akan mengubah sejumlah skenario yang disusun Kelompok 78 pemilik suara. "Langkah pertama kami adalah mengikuti prosedur melalui verifikasi. Jika gagal di verifikasi, maka akan banding melalui Komite Banding. Jika gagal lagi, baru melalui Court of Arbitration for Sport (CAS)," ujar Eddi Elison, anggota tim sukses George Toisutta-Arifin Panigoro.
Kelompok 78 menginginkan ketiga nama itu tetap diverifikasi supaya apabila calon yang mereka dukung, yaitu George dan Arifin, tidak lolos, Kelompok 78 akan menempuh jalur banding ke Komite Banding yang dibentuk melalui kongres tanggal 14 April dan disetujui oleh FIFA. Skenario ke Komite Banding itu tidak akan berjalan jika George dan Arifin tidak diverifikasi oleh KN, yang sekaligus berperan sebagai Komisi Pemilihan.
Ketua tim sukses pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro, Bob Hippy, menegaskan, Kelompok 78 yang kini bertambah menjadi 87 suara sah tetap berkomitmen mengusung kedua kandidat itu. "Pak George juga mengatakan kepada saya bahwa dirinya masih tetap ingin maju. Tidak benar bahwa Pak George tidak mau lagi dicalonkan," kata Bob Hippy.
Mantan pemain tim nasional era 1960-an itu juga optimistis, Kelompok 78 tetap solid hingga kongres pemilihan ketua umum PSSI yang diagendakan pada 20 Mei. Perubahan di internal kelompok hanya sedikit, dan itu semata karena mengikuti kompetisi Divisi Utama yang akan berakhir pada 29 Mei. (ANG)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.