JAKARTA, KOMPAS.com — "Jauhkan Sepak Bola Kita dari Para Koruptor dan Pengemplang Pajak", demikian bunyi spanduk yang diusung Ali (30), salah satu pendukung tim nasional Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Ali yang mengenakan kaus timnas Indonesia berkeliling seorang diri membawa spanduk berukuran sekitar 1 x 2 meter itu. "Semua orang juga tahu itu. Salah satu yang membuat sepak bola kita enggak bisa maju karena banyak koruptor dan pengemplang pajak. Di negara-negara maju, korupsi kecil pajak bagus, pemain-pemain itu lebih sejahtera," kata Ali, warga Pondok Labu, ketika ditemui di Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (29/12/2010).
Menurut Ali, saat ini para koruptor dan pengemplang pajak sedang berusaha mendekati tim nasional Indonesia agar populer. Dia mengaku tidak setuju dengan hal tersebut, termasuk politisasi sepak bola. "Sebenarnya politikus enggak masalah mengelola sepak bola, yang penting jangan dipolitisasi. Kalau klub boleh, kalau timnas, janganlah," ungkapnya.
Spanduk dukungan terhadap tim nasional Indonesia itu diakui Ali sebagai inisiatifnya sendiri. Dia yang tidak mendapatkan tiket pertandingan final leg kedua Piala AFF 2010 hari ini tersebut berniat untuk berkeliling GBK dengan mengusung spanduk. "Kalau misalnya dapat tiket, nanti aku buat yang gede pasti, tadinya mau buat 5 x 1 meter," katanya.
Usaha Ali tersebut tampak menarik perhatian media dan pengunjung GBK. Sejumlah pewarta dan pengunjung langsung menghampirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.