Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurniawan Berlari untuk Timnas

Kompas.com - 19/12/2010, 19:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurniawan IM (53) terus berlari di antara kencangnya laju kendaraan roda dua dan empat. Dengan kaus berwarna merah bertuliskan "Indonesia" di punggung dan lambang Burung Garuda di dada serta celana pendek berwarna putih, ia berlari kencang menuju Gelora Bung Karno, Minggu (19/12/2010).

Ada yang unik dengan Kurniawan. Dengan batang bambu ditambah tali seadanya, ia kaitkan bendera Merah Putih berukuran 2 x 1 meter hingga menyatu dengan punggungnya. Tak ada barang lain yang dia bawa kecuali menggenggam sebotol kecil air mineral.

Kurniawan berlari dari kontrakannya di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menuju Gelora Bung Karno (GBK) untuk mendukung timnas Indonesia bertarung melawan timnas Filipina pada semifinal kedua Piala Suzuki AFF. "Saya ikut bergembira bersama masyarakat lain. Kami dukung timnas 100 persen supaya sepak bola Indonesia maju," kata mantan atlet lari maraton itu ketika ditemui Kompas.com di Jalan Sudirman.

Kurniawan mengaku sudah melakukan hal yang sama sejak pertandingan pertama. Biasanya, untuk menuju GBK dengan rute Cempaka Putih-Salemba-Menteng, Bundaran HI-Thamrin-Sudirman-GBK, dia hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit tanpa berhenti berlari.

"Saya sudah lari dari tahun 1976 sampai sekarang. Kalau pagi saya kerja parkir di daerah Percetakan Negara. Sore, lari atau main bola. Tapi, fisik sekarang udah enggak sekuat dulu," papar ayah tiga anak itu.

Bapak punya tiket menonton pertandingan malam ini? "Enggak ada. Cuek aja. Pasti ada aja yang kasih. Namanya rezeki," kata Kurniawan sambil tertawa. Dia mengaku terus mendapat tiket sejak pertandingan pertama.

Tanggapan istri tentang aksi lari ke stadion ini? "Dia tinggal di Ciawi. Dia bilang, saya sedeng. Tadinya nih tangan mau dicat merah. Dicari-cari catnya, enggak ada. Daripada telat, ya enggak jadi. He-he-he," jawab Kurniawan.

Sama seperti ratusan juta warga Indonesia lain, Kurniawan berharap timnas melaju ke final. "Tapi kalau kalah, ya enggak apa-apa. Kita harus sportif," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

    Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

    Liga Indonesia
    Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

    Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

    Liga Indonesia
    Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

    Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

    Liga Indonesia
    Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

    Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

    Liga Italia
    Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

    Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

    Timnas Indonesia
    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Timnas Indonesia
    Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

    Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

    Liga Italia
    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

    Timnas Indonesia
    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

    Liga Spanyol
    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Sports
    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Sports
    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Liga Inggris
    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com