JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl menilai, ada keuntungan dan kerugian dengan digelarnya dua partai semifinal melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Kano (SUGBK). Sebab, pasti ada ekspektasi yang tinggi terhadap Firman Utina dan kawan-kawan.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua PFF Jose Mari Martinez meminta kepada AFF menggunakan SUGBK untuk menggelar partai kandang pada semifinal leg pertama 16 Desember. Sebab, mereka tidak memiliki stadion yang layak untuk menggelar pertandingan internasional.
Setelah berkoordinasi dengan PSSI, AFF akhirnya mengabulkan permintaan PFF. Namun, keputusan tersebut ditentang oleh Presiden PFF yang baru Mariano Araneta. Selain itu, pelatih Filipina Simon McMenemy juga kecewa dengan keputusan itu.
Mereka berupaya mengajukan banding. Ada juga wacana yang menyebutkan bahwa Filipina akan menggunakan stadion di Vietnam.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Riedl menilai, menggelar dua semifinal di kandang sendiri memiliki untung-rugi.
"Keuntungannya, kita mendapatkan dukungan penuh dari penonton dan tak perlu ke kandang Filipina untuk menjalankan laga away. Fisik kita juga tidak akan terkuras," jelas Riedl kepada wartawan usai memimpin sesi latihan tim di lapangan C, Jumat (10/12/2010).
"Sementara kerugiannya, kita menjadi lebih tertekan karena semua berharap menang dan kita melaju ke final," lanjut mantan pelatih Laos itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.