Balotelli Tak Bisa Sendirian Perangi Rasisme

ROMA, KOMPAS.com - Striker timnas Italia Mario Balotelli meminta semua pihak membantunya memerangi tindakan rasisme dalam sepak bola. Ia tidak ingin lagi dilecehkan seperti dalam laga persahabatan lawan Romania.

Dalam pertandingan di Klagenfurt, Austria, Rabu (17/11/2010) malam itu, Balotelli justru mendapat cemoohan dari pendukungnya sendiri maupun suporter lawan. Suporter fanatik Italia tampak membentangkan spanduk besar bertuliskan, "Tolak pemain multikultural Italia."

"Aku sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, setiap orang harus melakukan sesuatu melawan rasisme," kata pemain keturunan Ghana tersebut kepada Sky TV. "Semalam aku sangat kecewa, tapi aku bilang sekali lagi, aku bukanlah orang yang dapat mengubah orang-orang ini."

Ini bukan pertama kalinya Balotelli mendapat perlakuan seperti itu. Pemain Manchester City itu sudah berkali-kali menerima perlakuan itu saat ia masih bermain untuk Inter Milan. Ketika bermain melawan Juventus maupun AS Roma, pendukung lawan selalu mencemooh keberadaan pemain 20 tahun itu.

Balotelli biasanya langsung membalas perlakuan penonton itu dengan reaksi spontan. Namun, kali ini ia memilih bersikap bijak. "Yang terjadi kemarin adalah rasisme, tapi juga kebodohan dari segelintir orang," tuturnya.

"Aku yakin jika salah satu dari mereka bertemu denganku secara pribadi, mereka akan meminta tanda tanganku. Itu alasan lain mengapa kali ini aku lebih suka diam dan tidak mengatakan apa pun," pungkas pemain berjuluk "Super Mario" itu.

Sampai saat ini praktik rasisme masih mewarnai sepak bola Italia. Tidak hanya Balotelli, pemain lain seperti Samuel Eto'o juga kerap menjadi korban rasisme penonton.