SURABAYA, KOMPAS.com - PT Kereta Api menilai kerusakan sekitar tujuh kereta api pascaaksi pelemparan batu dan bentrokan antara bonek dengan warga sebagai aksi kriminalitas. Karena itu, PT Kereta Api dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas persoalan ini.
"Ini benar-benar murni kriminalitas. Bagaimana tidak, seluruh fasilitas kereta api rusak berat tak hanya karena lemparan dari luar kereta tetapi juga akibat ulah para bonek di dalam. Kerusakan terjadi pada jok, kran air, meja, kaca jendela, kipas angin, serta hilangnya lampu-lampu kereta," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya Nur Amin, Senin (25/1/2010) di Surabaya.
Menurut Nur Amin, siapa yang paling bertanggungjawab pada kerusakan ini sudah jelas. Jika para bonek tak melakukan aksi anarkis, maka warga tak akan membalas. "Ada asap pasti ada api," tambah Nur Amin.
Ke depan, PT KA masih akan membahas lagi apakah akan memberikan fasilitas transportasi bagi para suporter fanatik Persebaya yang dikenal sebagai bonek. Masalahnya, kejadian serupa terjadi tak hanya sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.