JAKARTA, Kompas.com - Pelatih timnas Indonesia Benny Dollo (Bendol) tampaknya mempertaruhkan gengsi "pasukan Garuda" yang akan menghadapi kesebelasan Oman dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Asia 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (6/1/10). Demi membuka peluang tampil di putaran final turnamen tersebut, Bendol berjanji menerapkan strategi menyerang sehingga timnya bisa meraih kemenangan besar.
"Kami akan main terbuka saat melawan Oman. Kami bisa menang banyak dengan permainan terbuka, tetapi bisa juga kalah banyak karena dampak dari permainan tersebut," ungkapnya dalam jumpa pers bersama Pelatih Oman Cloude Le Roy di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (5/1/10).
Dikatakannya, meski pemain Oman memiliki tubuh yang tinggi dan kualitas individu yang lebih baik dari pemain Indonesia, namun mantan pelatih Arema Malang ini akan meredamnya dengan permainan tim. Harapannya, para pemain tidak terjebak untuk mengejar bola, tetapi harus bekerja sama menahan laju serangan lawan.
Diakuinya, risiko permainan terbuka memang sangat riskan dengan hasilnya tersebut. Tetapi dia memiliki kiat untuk meminimalisir dampak buruk tadi (kalah besar,red), dengan meminta para pemain tetap konsentrasi yang tinggi dan bisa menerapkan apa yang diinstruksikan dari tepi lapangan.
"Operan pendek yang cepat, tentu akan kita peragakan untuk mengecoh pemain Oman," tambah Bendol tentang kelebihan pemain Oman yang pasti unggul dalam permainan bola-bola atas.
Sementara itu, Pelatih Oman Cloude Le Roy mengatakan, pertandingan melawan Indonesia sangat menentukan posisinya lolos ke putaran final Piala Asia 2011 di Qatar. Karena itu, kemenangan merupakan target utama dari pertandingan ini sehingga langkah mereka menuju Qatar menjadi agak ringan.
"Mental bertanding pemain kami sedang dalam kondisi siap tempur, jadi tidak ada kata kalah atau seri. Kami siap menang," tandasnya.
Mengenai kondisi lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Le Roy mengaku tidak ada masalah. Pasalnya, setelah menjajal kondisi lapangan di stadion, para pemainnya tidak ada yang mengeluh karena merasa tak masalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.