Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Terus Siapkan Repatriasi

Kompas.com - 06/10/2009, 01:50 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, mengatakan, pelaksanaan repatriasi pengungsi asal Papua yang selama bertahun-tahun bermukim di negara tetangga Papua Nugini (PNG) ditargetkan sudah akan selesai pada akhir tahun ini. "Kita akan lakukan secara bertahap, dan ditargetkan pada akhir tahun semuanya sudah bisa dipulangkan," kata Suebu di Jayapura, Senin (5/10).
   
Sementara menyangkut transportasi yang kemungkinan akan dipilih saat dilakukan pemulangan para repatrian dari PNG, Gubenur mengatakan akan melalui jalur darat. "Kita akan melalui Vanimo (nama daerah di PNG), kemudian menyeberang melewati perbatasan," ujarnya.
   
Menurut dia, untuk memantapkan program repatriasi itu, saat ini telah dilakukan komunikasi para bupati di Papua terkait lokasi yang ingin menjadi tempat tujuan para repatrian yang saat masih berada di PNG.
   
Sebelumnya pada Jumat (2/10) lalu, Sekda Provinsi Papua Tedjo Soeprapto didampingi Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Berty Fernandez menggelar rapat koordinasi teknis dengan berbagai instansi terkait di Jayapura, Jumat. "Dari pertemuan yang digelar hari ini tampak berbagai persiapan untuk menerima kedatangan para repatrian belum tuntas seluruhnya. Tampak masih banyak hal yang harus disepakati bersama antara Pemprov, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten penerima repatrian," kata Tedjo Soeprapto usai rapat tersebut.
    
Dia mengakui kalau pada pertemuan koordinasi itu, terdapat banyak -saran dan masukan lainnya yang harus diperhatikan dan dikaji bersama.
    
Menurut Tedjo  Soeprapto, Pemprov Papua perlu menggelar rapat lagi dengan para bupati yang wilayahnya merupakan daerah tujuan repatrian seperti Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Biak, Pegunungan Bintang, Merauke dan Kabupaten Mimika. Dia mengatakan, perlu dilakukan verifikasi ulang data pengungsi yang bersiap-siap pulang ke kampung halaman mereka di tanah Papua. Hal ini penting untuk kelancaran pemulangan mereka sekaligus memperlancar urusan penampungan sementara dan kelanjutan hidup mereka di daerah tujuan masing-masing. "Hasil rapat akan  dilaporkan ke Gubernur Papua dan Wagub Papua karena batas waktu pelaksanaan repatriasi itu adalah 15 Oktober hingga 15 Desember mendatang," ujar Tedjo.
    
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah apakah para repatrian itu masih mengenal sanak saudara dan anggota sukunya ataukah mereka sendiri tidak mengenal kerabat di tanah Papua. "Apabila para repatrian ini tidak lagi mengenal kerabat mereka di daerah tujuan pemulangan itu,  mereka itu akan dimukimkan di mana. Semua itu harus dibahas dan dipikirkan bersama," katanya.
    
Sedangkan mengenai masalah  penampungan sementara bagi para repatraian, Tedjo mengakui kalau hal itu sudah dipersiapkan oleh instansi terkait atau pemerintah kabupaten penerima repatrian.
    
Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Pemukiman Provinsi Papua, Dinas Kesejahteraan Sosial dan pemerintah kabupaten/kota telah melakukan berbagai perispan untuk menerima para repatrian ini.
    
Jumlah calon repatrian tercatat sebanyak 192 KK atau 708 jiwa dengan rincian sebanyak 451 orang kembali ke Kabupaten Jayapura, delapan orang ke Kabupaten Biak, Sorong sembilan orang, Jayawijaya 13 orang, Puncak Jaya sembilan orang.
    
Selain itu repatrian yang kembali ke Kabupaten Puncak Jaya sembilan orang, Merauke 32 orang, Tolikara empat orang, Keerom 31 orang, Boven Digoel 108 orang dan Kabupaten Mimika 49 orang. 
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bayern Muenchen Resmi Tunjuk Vincent Kompany Jadi Pelatih Baru

Bundesliga
Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Borneo FC Vs Bali United, Huistra Ingin Tempat Ketiga, Penawar Kecewa

Liga Indonesia
STY Ungkap Jadwal Jordi, Idzes, dan Hubner Gabung ke Timnas Indonesia

STY Ungkap Jadwal Jordi, Idzes, dan Hubner Gabung ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gantikan Xavi, Hansi Flick Resmi Jadi Pelatih Barcelona

Gantikan Xavi, Hansi Flick Resmi Jadi Pelatih Barcelona

Liga Spanyol
Pelatih Persib Ungkap 'Masalah' Jelang Final Leg 2 Lawan Madura United

Pelatih Persib Ungkap "Masalah" Jelang Final Leg 2 Lawan Madura United

Liga Indonesia
Borneo FC Vs Bali United, Teco Ingin Akhiri Kompetisi dengan Kisah Indah

Borneo FC Vs Bali United, Teco Ingin Akhiri Kompetisi dengan Kisah Indah

Liga Indonesia
Kisah Perjuangan Greysia Polii dalam 'Menembus Garis Batas'

Kisah Perjuangan Greysia Polii dalam "Menembus Garis Batas"

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Singkirkan Wakil India, Apri/Fadia ke 16 Besar

Hasil Singapore Open 2024: Singkirkan Wakil India, Apri/Fadia ke 16 Besar

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke 16 Besar Singkirkan Wakil Jerman

Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke 16 Besar Singkirkan Wakil Jerman

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Pulangkan Wakil Perancis, Chico ke 16 Besar

Hasil Singapore Open 2024: Pulangkan Wakil Perancis, Chico ke 16 Besar

Badminton
Instruksi Wajib Persebaya bagi Pemain Terikat Kontrak Saat Libur Liga 1

Instruksi Wajib Persebaya bagi Pemain Terikat Kontrak Saat Libur Liga 1

Liga Indonesia
PSSI Siapkan Liga 1 Putri, Akan Bergulir pada 2026

PSSI Siapkan Liga 1 Putri, Akan Bergulir pada 2026

Liga Indonesia
Pelatih Singapura Akui Kualitas Empat Pemain Timnas Putri Indonesia

Pelatih Singapura Akui Kualitas Empat Pemain Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Kata Bellingham Usai Raih Gelar Pemain Terbaik La Liga 2023-2024

Kata Bellingham Usai Raih Gelar Pemain Terbaik La Liga 2023-2024

Liga Spanyol
Kata Jonatan Usai Gugur di Singapore Open 2024: Belum Bisa Terima...

Kata Jonatan Usai Gugur di Singapore Open 2024: Belum Bisa Terima...

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com